Pada lahan sempit, aquaponik dapat menjadi solusi yang tepat untuk berkebun sekaligus memelihara ikan yang efisien dan juga ramah lingkungan.
Aquaponik adalah integrasi antara sistem budi daya ikan (akuakultu) dan tanaman (hidroponik) dalam sebuah ekosistem yang resirkulasi atau saling menguntungkan. Sistem ini menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi untuk tanaman. Sistem akuaponik ini memproduksi amoniak yang berasal dari feses ikan dan sisa pakan dengan akar tanaman pada sistem akuaponik berperan sebagai filter yang dapat mengubah amonia menjadi ion terlarut. Teknologi aquaponik merupakan kombinasi antara menanam tanaman dan budi daya ikan dalam satu wadah. Tanaman berfungsi sebagai filter dari air limbah yang dimanfaatkan kembali untuk budi daya ikan.
Salah satu hal penting dalam sistem aquaponik adalah pemilihan komoditas tanaman dan jenis ikan. Beberapa komoditas tanaman yang bisa dibudidayakan menggunakan sistem aquaponik di antaranya kangkung, selada, bayam hijau, bayam merah, cabai, tomat, melon, terong, dan timun. Sedangkan untuk jenis ikannya di antara lain ikan lele, mas, mujair, nila, koi, serta udang galah. Namun, jenis ikan yang lebih disarankan pada sistem aquaponik yaitu ikan lele, nila, dan mas. Hal ini dikarenakan ketiga ikan tersebut mampu memproduksi amonia yang tinggi sebagai nutrisi untuk tananaman serta ketahanan ikan pada air yang r elatif kotor. Ikan lele memiliki laju metabolisme relatif tinggi sehingga baik sebagai sumber zat karbon, nitrogen, dan fosfat yang digunakan dalam akuaponik. Ditambah, ikan lele juga memiliki harga terjangkau.
Selain itu, pemilihan komoditas tanaman harus sesuai dengan tinggi media tanam dan jenis sistem pasang surutnya. Misalnya, jika tinggi media tanam lima sampai 10 sentimeter, tanaman yang bisa ditanam adalah tanaman berbatang pendek seperti sawi, selada, kangkung serta seledri. Namun, untuk media tanam sekitar 20–30 sentimeter, tanaman yang bisa ditanam seperti tomat dan cabai. Perhatikan juga media tanam yang dipilih. Sebaiknya memilih media tanam berupa lembaran, tidak terdekomposisi, tidak mengubah komposisi kimia dalam air, serta bebas dari potensinya menghasilkan senyawa beracun bagi tanaman dan bakteri nutritif.
Sumber : Kompas.com
Comments
Andrew R. Huskey
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt utx gh labore et dolor magna ali Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation .
ReplyGeorge A. Liu
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt utx gh labore et dolor magna ali Ut enim ad minim veniam
ReplyMartha M. Muth
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt utx gh labore et dolor magna ali Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation .
ReplyLeave a Reply